Artistic Star BIOLOGICOMMUNITY: 2010

Kamis, 18 November 2010

jenis-jenis virus

Seperti halnya makhluk hidup virus juga melakukan reproduksi. Reproduksi virus disebut dengan replikasi terjadi dengan cara menggandakan materi genetik inang. Ketika melakukan replikasi virus mengambil alih metabolisme inangnya dan digunakan untuk membentuk materi genetic virus, virus memanfaatkan enzim, ribosom dan nutrient sel inang untuk menduplikat materi genetic dan protein kapsid. Kemudian terbentuk sejumlah besar virion – virion salinan dan meninggalkan sel inang untuk menginfeksi inang – inang yang lain.
irus termasuk makhluk mikroskopik yang berukuran sangat kecil. Dinamakan makhluk mikroskopik karena hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Virus adalah parasit yang merugikan. Virus menginfeksi sel organisme biologis dan berkembang biak dengan memanfaatkan sel makhluk hidup yang diinvasinya. Jenis-jenis virus yang menginfeksi organisme biologis dibagi menjadi tiga. Ada virus yang menginfeksi manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus pada Manusia
Virus yang menjangkit pada manusia jumlahnya banyak. Berikut beberapa jenis virus yang menginfeksi manusia.
1. HIV (Human immunodeficiency virus)
Virus ini sangat berbahaya. HIV adalah jenis virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia dan merusak fungsi sistemnya. Dampak dari serangan virus ini adalah berkurangnya sistem kekebalan tubuh dengan cepat. HIV merupakan penyebab munculnya penyakit AIDS. Virus ini menular melalui hubungan kelamin, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, serta pada bayi saat dalam kandungan jika ibunya terjangkit HIV.
2. Virus Flu Burung (Avian influenza virus)
Virus ini dikenal dengan sebutan H5N1. Virus yang menginfeksi manusia ini berasal dari unggas yang terinfeksi influenza. Virus ini sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya.
3. Virus Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus yang disebut Flavivirus. Virus ini disebarkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Orang yang terinfeksi virus ini mengalami gejala seperti demam tinggi yang disertai ruam pada kulit yang berwarna merah terang. Gejala lainya adalah mual, pusing, dan berkurangnya jumlah trombosit dalam darah. Jika tidak diobati dengan segera, penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan kematian.
4. Virus Varicella zoster
Virus ini adalah virus yang menyebabkan penyakit cacar air. Orang yangterkena virus ini akan mengalami gejala seperti demam, timbul gelembung-gelembung bernanah pada kulit wajah,tangan, kaki, dan seluruh tubuh. Penyakit ini dapat menular pada orang lain melalui kontak langsung, bersin, atau batuk.
Virus Pada Hewan
Selain pada manusia, virus juga menyerang hewan. Di antara jenis virus itu adalah sebagai berikut.
1. Virus Rabies
Virus ini menyerang hewan seperti anjing, kucing, dan kelelawar. Hewan yang terkena virus rabies hanya sebagai pembawa saja. Virus ini lebih berbahaya jika tertular pada manusia. Virus ini menyerang manusia melalaui gigitan atau jilatan hewan yang terjangkit rabies.
2. Virus Paramyxo
Virus ini penyebab penyakit tetelo atau newcastle deases pada ayam. Ayam yang terkena virus ini akan mengalami gangguan pernapasan. Penyakit ini dapat mempengaruhi kualitas telur pada ayam.
Virus pada Tanaman
1. Virus Tembakau
Virus ini menyerang tanaman tembakau. Tobacco mosaic virus adalah virus yang menyebabkan penyakit pada tembakau dan jenis tumbuhan terong. Tanaman tembakau yang terkena virus ini akan mengalami bercak-bercak kuning pada daun. Bercak-bercak ini menyebar seperti mosaik. 
2. Virus Batang Padi
Virus yang menyerang batang tanaman padi ini namanya Tungro. Virus ini menginfeksi tanaman padi dan merusak batang tanaman padi. Akibat serangan virus ini, tanaman padi menjadi rusak dan kering.  Virus ini disebarkan oleh vektornya, yaitu wereng hijau.
A. Replikasi Virus pada Bakteri
Replikasi virus pada bakteri tampak nyata pada Bakteriofage (virus T). Bakteriofage atau disebut juga fage merupakan sejenis virus yang biasa hidup dalam tubuh Escherichia coli.

Replikasi fage terjadi melalui dua tipe yaitu :
1. Siklus Litik
Pada siklus ini replikasi fage terjadi dengan cara memecah sel inang. Replikasi terjadi dalam lima tahapan yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan.

Tahap replikasi fage :
Tahap pelekatan (adsorpsi)
Pada tahap ini fage menempel pada reseptor atau bagian tertentu dari permukaan E.coli.

Tahap penetrasi
Fage melepas enzim untuk melubangi dinding sel bakteri. Selanjutnya fage menginjeksikan ADN bakteri.

Tahap sintesis
Tahap dimana genom fage secara penuh mengendalikan sel dengan cara mengambil alih system metabolisme dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai komponen fage. Fage membuat duplikat genomnya (replikasi ADN) dan salinan protein kapsid.

Tahap pematangan
Pada tahap ini terjadi akumulasi antara ADN fage dan kapsid dan menghasilkan ratusan partikel virus (virion). Fage juga memproduksi enzim yang dapat digunakan untuk merusak dinding sel bakteri.

Tahap pelepasan
Pada tahap ini dinding sel inang rusak sehingga sel inang pecah (lisis). Kemudian partikel – partikel fage lepas dan sel inangnya mati.

2. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, replikasi fage tidak langsung menghasilkan virus baru. Fage mengalami kondisi tidak aktif dalam melakukan replikasi (masa laten). Selama siklus lisogenik sel inang tidak mengalami lisis (mati).
Seperti halnya pada siklus litik, pada siklus ini juga terjadi melalui beberapa tahap yang beberapa diantaranya sama dengan siklus litik yaitu tahap pelekatan (adsorpsi),penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. Pada siklus lisogenik ini terdapat tahap tersendiri yang disebut tahap penggabungan.

Tahap penggabungan adalah tahapan dimana terjadi penggabungan (penyisipan) ADN virus yang menyisip pada ADN bakteri, tanpa harus merusak ADN inang. ADN virus yang disipkan merupakan ADN profage (ADN tidak aktif).

Pada saat bakteri melakukan proses reproduksi dengan membelah diri, ADN bakteri akan membentuk salinan dengan cari replikasi. Ketika proses ini terjadi bakteri membentuk ADN nya sendiri dan salinan profage. Hal ini menyebabkan setiap hasil dari reproduksi bakteri ini akan mengandung ADN bakteri dan ADN virus. Semua sel anakan disebut sel lisogenik.

B. Replikasi Virus pada Hewan
Pada hewan virus membawa materi genetiknya bersam kapsid masuk ke dalam sel inang. Selanjutnya kapsid terbuka sehingga genom virus ikut mengalami proses biosintesis untuk menghasilkan virus – virus baru. Virus yang terbentuk keluar dari inang dengan cara pembentukan tunas (budding).

Tahapan replikasi virus pada hewan :
Tahap pelekatan
Virus menempel pada reseptor dari membrane sel.

Tahap penetrasi
Virus masuk kedalam sel inang (endositosis). Di dalam sel inang materi genetic virus dilepas ke dalam sitoplasma.

Tahap transkripsi asam nukleat
Pada tahap ini materi genetic virus digunakan untuk membentuk messenger ARN (mARN atau ARN duta atau ARNd).

Tahap translasi ARNd virus
Pada tahap ini terjadi penerjemahan ARNd. Ribosom, asam amino dan energi dari sel yang terbentuk akan dibawa untuk pembentukan partikel virus baru.

Tahap replikasi
Terjadi replikasi asam nukleat atau pembentukan duplikat asam nukleat.

Tahap pematangan
Terjadi proses pembentukan virus baru di dalam nucleus atau sitoplasma tergantung tipe virus. Pada proses ini bisa dihasilkan 200 sampai 300 partikel virus baru.

Tahap pelepasan
Virus dilepaskan keluar dari sel inang . Terjadi pula pembentukan tunas (budding) pada membrane sel inang.

0 komentar:


Poskan Komentar


Kamis, 21 Oktober 2010

virus

Sejarah penemuan

Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron.
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.[1]
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.[1]
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.[2] Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfa